Pages

Selasa, 03 Februari 2015

SANDI AMBALAN WANDANSARI


SANDI AMBALAN
            Seperti telah kita ketahui sandi ambalan merupakan kode kehormatan dan pernyataan kata hati pramuka penegak di lingkungan Ambalan. Untuk membuatnya di perlukan imajinasi yang tinggi dan pernyataan hati yang tulus,sehingga benar-benar tercermin bahwa Sandi Ambalan tersebut melambangkan sifat / karakter serta tujuan mulia yang dimiliki oleh Ambalan.
            Sandi Ambalan Gajah Mada – Wandansari di susun oleh suatu tim yang di bentuk Dewan Ambalan angkatan 1992/1993 melalui keputusan Ambalan tertanggal 10 Juli 1993.
Berdasarkan keputusan inilah tim yang sudah di bentuk kemudia melaksanakan tugasnya pada tanggal 11 Juli 1993 dengan mengambil lokasi pembuatan di Pesarean “SIDOMUKTI” Desa Kaliputu,Kudus. Adapun anggota Tim ini adalah sebagai berikut :
Dewan Ambalan terdiri dari :
1.       Ikada Sudarka
2.      Moh Zainil
3.      Noor Ahmad
4.      Musyarofah
Pembina terdiri dari :
  1. Kak Winnetou Widodo
  2. Kak Sancaka Dwi Supani, serta di hadiri oleh tamu kehormatan yaitu Arifianti M.A
Dalam penyusunan ini konsep – konsep yang telah di buat oleh tim di kumpulkan dan kemudian di saring sesuai dengan makna dan citra Ambalan Gajah Mada – Wandansari. Susunan Sandi Ambalan tersebut melalui pertemuan antara tim, Dewan Ambalan dan Pembina di sempurnakan. Akhirnya terciptalah Sandi Ambalan GajahMada – Wandansari yang telah di tetapkan menjadi milik Ambalan sebagai berikut





SANDI AMBALAN WANDANSARI
Kehormatan itu suci
Janganlah kau nodai
Lebih baik mati suci
Daripada hidup tiada arti
Berpegang pada keadilan
Berperang terhadap kenistaan
Berdarma untuk sesama
Berbakti untuk negeri
Berbuat tanpa harap balas jasa
Berpayung pada sang pencipta
Bares mantep wani
Tri darma bakti

SEJARAH AMBALAN GAJAH MADA - WANDANSARI




SEJARAH SINGKAT
Pada pertengahan tahun 1982, tepatnya tanggal 11 Mei 1982, Ambalan Gajah Mada – Wandasari resmi menjadi Ambalan di SMEA Negeri Kudus. Adapun para perintis Ambalan Gajah Mada antara lain:
1.          Kak Ahmad Sukamto ( Kak Uuk ) ;
2.         Kak Sofyan Duri ;
3.         Kak Rif’an Widodo,
Sedangkan para perintis Ambalan Wandansari di antaranya :
1.          Kak Sri Wahyuni ;
2.         Kak Nur Khasanah ;
3.         Kak Nurhayati; dan
4.         Kak Nuranihasna.
Nama Ambalan Gajah Mada diambil dari nama seorang Patih di Majapahit yang terkenal dengan Sumpah Palapanya. Sedangkan nama Ambalan Wandansari diambil dari nama Seorang Pahlawan putri asal Kerajaan Singosari yang gigih melawan penjajah. Untuk mengenang dan meneladani jiwa dan semangat juang yang dimiliki kedua pahlawan itu, para perintis mengabadikannya menjadi nama Ambalan di SMEA Negeri Kudus.
Atas kesepakatan para perintis, Kak Hardini dan Kak Endang Sekti Hartini selaku Pembina waktu itu mendukung adanya Ambalang Gajah Mada – Wandansari di SMEA Negeri Kudus selaku KaMabigus yang waktu iitu di jabat oleh Bp. Drs. Sardjono Hasri.
Pada waktu itu bendera Ambalan bergambar kepala Gajah Mada dengan warna dasar hijau muda dan Wandansari bergambar keris pusaka dengan warna dasar kuning.
LAMBANG AMBALAN
Pada tahun 1986, yang pada saat itu hadir Pembina baru Kak Sancaka Dwi Supani ( Kak Pani ) di sepakati untuk mengadakan revisi tentang Lambang Ambalan Gajah Mada – Wandasari. Namun hal ini belum berhasil.
Setelah melewati proses panjang hampir 5 ( lima ) tahun, datang pembina baru yaitu Kak Winnetou Widodo. Usaha untuk mengadakan tentang lambang Ambalan mulai dirintis kembali oleh Kak Rianto dan Kak Endang, kemudian di adakan lomba membuat lambang Ambalan tersebut dan memutuskan lambang hasil rancangan Kak Win ( Panggilan akrab Kak Winnetou ) inilah yang hingga kini di pakai sebagai lambang Ambalan Gajah Mada – Wandansari. Adapun Arti, Bentuk, dan Warna Badge Ambalan Gajah Mada – Wandansari adalah sebagai berikut :

ARTI KIASAN LAMBANG AMBALAN

A.                Lambang Ambalan Gajah Mada



 Ø   Segilima berarti Pancasila
Ø   Warna dasar biru berarti kedamaian
Ø   Jilatan api 10 berarti Dasa Dharma
Ø   Gada Pusaka Gajah Mada
Ø   Dua Tunas Kelapa merupakan lambang Pramuka
Ø   Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Ø   Pita untuk memperjelas nomor Gudep
Ø   Bingkai warna hitam berarti Keteguhan dan Kekuatan







B.                Lambang Ambalan Wandansari



Ø   Segi lima berarti Pancasila

Ø   Warna dasar kuning berarti kematangan jiwa

Ø   Lidah api membentuk bunga melambangkan Tri Satya

Ø   Keris Pusaka Wandansari

Ø   Dua Tunas Kelapa merupakan lambang Pramuka

Ø   Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ø   Pita untuk memperjelas nomor Gudep

Ø   Bingkai warna hitam berarti Keteguhan dan Kekuatan